Perbedaan Tingkat Konsumsi Sayur dan Buah, Serat, Vitamin C dan Zat Besi Pada Mahasiswi Gizi dan Non Gizi Di Asrama Politeknik Kesehatan Pontianak
DOI:
https://doi.org/10.2804/mgk.1811.1071Keywords:
Sayur dan buah, Serat, Vitamin C, Zat Besi, Gizi dan Non-GiziAbstract
Latar belakang : Asupan sayur dan buah yang kurang dari kebutuhan dapat meningkatkan resiko penyakit tidak menular seperti obesitas, hipertensi, stroke dan anemia. Kandungan zat gizi yang banyak terkandung dalam sayur dan buah yaitu Serat, Vitamin C dan Zat Besi. Asupan zat gizi ini mempengaruhi anemia yang terjadi pada remaja putri. Asupan zat gizi diperoleh dari makanan yang dikonsumsi. Tingkat pengetahuan gizi dapat mempengaruhi Asupan zat gizi khususnya dalam pemilihan bahan makanan dan konsumsi pangan yang tepat, beragam dan seimbang. Mahasiswa gizi dianggap memiliki pengetahuan yang baik tentang gizi dibandingkan dengan jurusan non gizi.
Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan konsumsi sayur dan buah, serat, vitamin dan mineral pada mahasiswi gizi dan non gizi di Asrama Politeknik Kesehatan Pontianak.
Metode penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Metode pengambilan data menggunakan Semi quantitative Food Frequency Questionnare (FFQ) dan Recall 2x24 jam. Uji Statistik yang digunakan adalah Independent t-test dan uji Mann Whitney.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan persentase rata-rata kecukupan konsumsi sayur, konsumsi buah dan asupan serat tetapi ada perbedaan persentase rata – rata kecukupan asupan Vitamin C dan Zat Besi antara mahasiswi gizi dan mahasiswi non gizi. Hasil uji statistik nilai signifikansi konsumsi sayur (p=0,218), konsumsi buah (p=0,217), serat (p=0,162), Vitamin C (p=0,000) dan Zat Besi (p=0,018).