GAMBARAN KONSUMSI BAHAN MAKANAN SUMBER KASIEN PADA ANAK AUTISME DI SEKOLAH LUAR BIASA BINA ANAK BANGSA PONTIANAK
DOI:
https://doi.org/10.2804/mgk.1811.1020Keywords:
konnsumsi pangan, anak autis, pontianakAbstract
Autisme merupakan suatu ganguan perkembangan yang kompleks yang menyangkut komunikasi, interaksi sosial dan aktivitas imajinasi. Prevalensi autis di dunia saat ini mencapai 1 per 160 anak atau berkisar 0,3%. Jika angka kelahiran di Indonesia enam juta per tahun, maka jumlah penyandang autis di Indonesia bertambah 0,15% atau 6.900 per tahun dengan prevalensi anak laki-laki tiga sampai empat kali lebih besar dari pada anak perempuan. Menurut penelitian sebelumnya kepatuhan diet bebas gluten bebas kasein terhadap anak autis di Kota Pontianak sebanyak 61,5% tidak patuh melaksanakan diet bebas gluten bebas kasein. Tujuan dari penelitian ini untuk Mengetahui gambaran jumlah, jenis dan frekuensi asupan bahan makanan sumber kasein pada anak autis di SLB Bina Anak Bangsa Pontianak. Metode observasional dengan study cross sectional. Penelitian ini menggunakan analisis univariat. Penelitian di SLB Bina Anak Bangsa Pontianak masih mengkonsumsi bahan makanan sumber kasein,untuk jumlah asupan bahan makanan sumber kasein anak autis diperoleh angka tertinggi yaitu pada susu UHT sebanyak 61,26 gram dalam satu hari. Kemudian diketahui jenis bahan makanan sumber kasein yang sering dikonsumsi anak autis yaitu susu UHT, puding susu, selai susu, keju, yoghurt, es krim, susu kental manis dan susu bubuk. Pada jenis bahan makanan sumber kasein ini yang paling banyak dikonsumsi oleh anak autis yaitu pada susu UHT dengan skor 85 (54,55%) dan yang paling sedikit dikonsumsi oleh anak autis yaitu pada susu bubuk dengan skor
5 (9,09%). Frekuensi bahan makanan sumber kasein yang paling sering dikonsumsi oleh anak autis yaitu Susu UHT terdapat sebanyak 2 kali dalam sehari, dan selai susu, puding susu dikonsumsi 1 kali dalam sehari. Sedangkan bahan makanan sumber kasein yang juga dikonsumsi yaitu keju, yoghurt, es krim, susu kental manis dan susu bubuk, namun tingkat frekuensi konsumsi dalam minggu. Diketahui bahwa asupan bahan makanan sumber kasein pada anak autis di SLB Bina Anak Bangsa Pontianak belum baik karena anak autis masih mengkonsumsi makanan sumber kasein.